Rabu, 10 Juni 2009

selalu

Memandang lembayung yang nyaris terpagut malam..

Kau Dimana?

Tiada rupa dan rasa jadi meradang
Engkau rembulan yang tenggelam dalam bulir - bulir pasir pesisir
Yang satu persatu pun tak jua terurai oleh angan dan asa
Aku menjadi selatan tanpa bianglala
Tiada rupa dan rasa tak bisa sirna

Aku disini masih sama, dahaga dan mendurja
Bila masa menjelang, kusentuh imaji dalam kemahatakberdayaanku

Lalu suaramu melantun lirih, menghanyutkan buih - buih lara

“Aku disini kekasih… bersembunyi pada palung terdalam hatimu..,”
“…Selalu”

Maka gemuruh pun lekang dan lelap dipeluk langit sarat gemintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar